Wednesday, June 20, 2012

Musim Terburuk Robben



Jakarta - Arjen Robben tengah gundah. Bagi winger lincah Belanda tersebut, inilah musim terburuk sepanjang karir sepakbolanya. Inilah musim dimana ia sangat intim dengan kegagalan.

Pada level klub, ia gagal meraih dua gelar penting bersama Munich. Di final Liga Champions yang digelar di rumah mereka sendiri, Allianz Arena, The Bavarians takluk dalam drama adu penalti oleh Chelsea. Sebelumnya di Olympiastadion, mereka juga dibabat Borrusia Dortmund 2-5 dalam final DFB Pokal.

Apa yang dialaminya di klub tak jauh berbeda saat ia berseragam tim nasional Belanda. Datang dengan kekuatan penuh dan percaya diri tinggi ke Piala Eropa 2012, Belanda justru menjadi pecundang karena mesti angkat kaki lebih dulu.

Kegagalan demi kegagalan tersebut membuat Robben mengakui jika musim ini adalah musim yang terburuk sepanjang kariernya sebagai pesepakbola.

"(Inilah) Momen terburuk dalam hidup saya. Segala sesuatunya berjalan dengan buruk, baik bersama Bayern maupun timnas," ujar Robben seperti dikutip Zee News.

"Semakin perih rasanya jika saya ingat betapa saya sangat gembira di awal musim. Kalah di final Liga Champions memang sebuah kejutan pahit, namun kekecewaan bersama timnas sama sekali tak terduga."

"Seseorang yang sangat pesimistis pun tak akan mengira jika kami tersungkur di fase pertama tanpa meraup satu poin pun dari tiga kali pertandingan," tegas Robben.

Di Piala Eropa 2012, Westkapelle--julukan Belanda--bergabung bersama Jerman, Portugal, dan Denmark di grup B. Dalam grup neraka tersebut, Belanda menjadi pecundang dengan mengalami tiga kekalahan.

Pada laga perdana mereka ditundukkan Denmark 0-1, dalam pertandingan berikutnya, Robben dkk dibabat musuh bebuyutan Jerman. Dan dalam laga pamungkas, Portugal sukses menggulung mereka dengan skor yang sama seperti Jerman, 1-2.

Bagi Robben, penyebab kegagalan mereka di Piala Eropa 2012 ini adalah karena sikap jumawa mereka sendiri. Pasukan Bert van Marwijk tersebut, sepenurut Robben, merasa sangat rileks.

"Ini merupakan kesalahan semua pemain. Sepertinya kami terlalu rileks. Kami sangat terpukul pada laga perdana. Di ruang ganti para pemain saling mengumbar rasa kecewa masing-masing. Tapi, saya tak akan membicarakannya (disini). Kami telah tersingkir. Apapun yang kami katakan tidak akan membuat perbedaan," tandas Robben.

No comments:

Post a Comment